Minggu, 14 Agustus 2016

Makalah Gizi Seimbang


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengetahuan masyarakat tentang pemilihan makanan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, ekonomi, sosial, budaya, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang yang baik untuk petugas maupun maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan dalam pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang lebih baik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan gizi seimbang ?
2.      Apa yang dimaksud dengan pedoman umum gizi seimbang ?
3.      Bagaimana cara menyusun menu menurut gizi seimbang ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengkaji perkembangan gizi seimbang
2.      Memahami pedoman umum gizi seimbang
3.      Mengetahui cara menyusun menu menurut gizi seimbang






BAB 2
PEMBAHASAN


2.1  Sejarah Perkembangan Gizi Seimbang
Gizi seimbang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat seiring dengan perkembangan ilmu gizi. Pada tahun 1930, USDA (United States Department of Agriculture)  - Departemen Pertanian Amerika menyusun food guide dengan 12 kelompok makanan, kemudian sekitar tahun 1940 diperkecil menjadi 7 kelompok makanan, dan tahun 1956 menjadi 4 kelompok yang dikenal sebagai Basic Four Food Guide.
Pola makan masyarakat amerika serikat terus mengalami perubahan, hasil riset pada tahu 1970 menunjukkan bahwa pola makan penduduk Amerika cenderung mengarah kepada makanan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, tinggi garam yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif. Pendekatan pendidikan gizi dengan Basic Four dianggap kurang relevan dengan perubahan pola makan masyarakat Amerika pada saat itu. Oleh karena itu, USDA memodifikasi Basic Four menjadi Food Pyramid (Piramida Makanan).
Piramida makanan merupakan pedoman bukan resep kaku sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan gaya hidup dan pilihan jenis makanan dan bisa digunakan oleh pria, wanita, tua dan muda, mulai usia 2 tahun. Bahan pangan apapun termasuk dalam salah satu kelompok dalam piramida makanan. Piramida makanan tersusun dari 5 kelompok makanan yang tersusun pada tiga tingkat piramida. Kelompok makanan ini kaya nutrisi termasuk fitonutrien. Masing-masing kelompok makanan diperlukan oleh tubuh dan tidak bisa saling menggantikan. Misalnya susu kaya akan kalsium dan vitamin B12 tetapi tidak mengandung vitamin C, sedangkan jeruk mengandung vitamin C, folat dan fitonutrien (flavonon) tetapi tidak mengandung kalsium dan folat.
Piramida makanan mengandung tiga pesan mengenai makan yang sehat yaitu keberagaman, keseimbangan dan kewajaran (tidak berlebihan).
2.1.1 Keberagaman
Mengkonsumsi makanan yang beragam meliputi sayuran, buah-buahan serealia untuk memperoleh nutrisi. Tidak ada satu makanan yang mensuplai semua kebutuhan nutrisi, serat dan zat lain. Makan makanan yang beragam juga dapat meningkatkan citarasa dan kenikmatan makan.
2.1.2 Keseimbangan
Makanlah makanan dalam jumlah yang cukup, tidak kurang  dan tidak berlebihan, dari masing-masing kelompok makanan untuk mendapatkan nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh. Jumlah sajian untuk tiap kelompok makanan didasarkan pada jenis kelamin, usia dan tingkat aktivitas.
2.1.3 Kewajaran
Pilihlah makanan dan minuman yang dapat memenuhi kebutuhan energi, dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh, kolesterol dan gula. Makan dengan wajar membantu menjaga berat badan dan melindungi dari masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker.









Gambar 2.1. Piramida Makanan
Kelompok makanan dalam piramida makanan terdiri dari
1.      Kelompok serealia (beras, sereal, roti, pasta)
Bagian dasar dari piramida makanan diisi dengan kelompok serealia meliputi semua makanan yang terbuat dari serealia yaitu beras, roti, pasta dan sereal. Kelompok serealia menjadi dasar piramida makanan karena kandungan karbohidrat kompleks yang merupakan sumber energi tubuh. Serealia juga merupakan sumber vitamin B, besi, serat dan fitonutrien lain yang bermanfaat bagi tubuh. Suplementasi (diperkaya) berarti menambahkan kembali nutrisi yang hilang selama pengolahan. Kebanyakan serealia diperkaya dengan vitamin B (tiamin, riboflavin, niasin), zat besi dan difortifikasi dengan asam folat. Gandum atau beras utuh mengandung lebih banyak serat pangan. Kebanyakan serealia rendah lemak dan kolesterol, kecuali produk olahannya seperti pastri, croissant, craker dan muffin yang dibuat dengan penambahan lemak (mentega) dan bahan yang mengandung kolesterol, juga makanan yang digoreng seperti donat, keripik tortilla, nasi goreng. Untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, dianjurkan untuk mengkonsumsi 6-8 porsi serealia per hari.

2.      Kelompok sayuran
Sayuran menempati pada posisi tingkat dua dalam piramida makanan. Disarankan untuk mengkonsumsi beragam sayuran karena sayuran yang berbeda mengandung nutrisi yang berbeda. Sayuran daun berwarna hijau tua seperti bayam, brokoli merupakan sumber beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh, serta vitamin lain seperti vitamin C, folat dan mineral seperti magnesium dan kalium. Sayuran berwarna kuning tua seperti wortel mengandug betakaroten. Sayuran lainnya seperti cabe merah, tomat mengandung vitamin C. Sayuran lain banyak yang mengandung vitamin B3, B6, folat, seng dan kalium, polong-polongan mengandung protein juga vitamin B1, folat zat besi, magnesium, fosfor, seng dan kalium juga karbohidrat kompleks dan serat. Sayuran bersifat rendah lemak, kecuali ditambahkan saat pengolahan. Untuk menjaga kesehatan, dianjurkan menngkonsumsi sayuran 3-5 porsi sehari. Satu porsi sayuran dapat dihitung sebagai:
·         ½ cangkir sayuran bukan daun mentah yang dicincang kasar
·         1 cangkir sayuran daun mentah (bayam, letuce, kubis)
·         ½ cangkir sayuran matang
·         ½ cangkir polong-polongan (kacang polong, buncis)
·         ½ cangkir jus sayuran

3.      Kelompok buah-buahan

Seperti sayuran, buah juga mensuplai sejumlah karotenoid, serta vitamin C, folat, kalium, serat dan fitonutrien. Golongan jeruk (jeruk, jeruk bali, lemon) mengandung sejumlah vitamin C. Rasa manis pada buah berasal dari kandungan gula sederhana yaitu fruktosa. Seringkali gula juga ditambahkan pada produk olahan buah seperti buah kaleng, sari buah, buah beku, untuk menambah cita rasa dan mempertahankan kualitas. Piramida makanan menyarankan untuk mengkonsumsi buah sebanyak 4 porsi sehari.

4.      Kelompok susu dan produk turunannya

Susu, dan produk turunannya seperti yoghurt dan keju merupakan sumber kalsium dan vitamin B2, serta nutrisi lain seperti protein, fosfor, kalium vitamin A dan vitamin D. Kandungan lemak dalam susu bervariasi, dimana susu skim mengandung 0,5 % lemak. Susu rendah lemak mengandung 1% lemak, susu dengan lemak dikurangi mengandung 2 % lemak, susu utuh mengandung 3,35 % lemak. Susu mengandung gula alami yaitu laktosa. Beberapa produk olahan susu yang tidak termasuk kelompok ini adalah krim, mentega, krim keju, krim asam. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh disarankan mengkonsumsi susu 3 porsi sehari.



5.      Kelompok daging dan polong-polongan
Kelompok ini meliputi ayam, daging sapi, kalkun, ikan, kerang telur, produk kedelai (tempe, tahu), kacang-kacangan, dan kacang tanah. Kelompok daging dan  polong-polongan merupakan sumber protein , vitamin (B1, B3, B6 dan B12), zat besi, seng. Untuk mensuplai kebutuhan protein, disarankan mengkonsumsi daging dan polong-polongan sebanyak 2-3 porsi sehari (sekitar 5-7 ons).
6.      Kelompok lemak, minyak dan pemanis
Kelompok ini meliputi salad dressing, minyak, krim, mentega, margarin, krim keju, gula, minuman berkarbonasi, minuman buah, selai, jeli, permen, gelatin, pencuci mulut. Jenis makanan ini mengandung kalori dan sedikit nutrisi maka diletakkan dibagian atas piramida dan disarankan untuk membatasi konsumsi jenis makanan ini.
            Pada tahun 1992, FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations) menyelenggarakan konferensi pangan sedunia diroma dan Genewa dalam rangka menghadapi masalah gizi ganda dinegara berkembang. Salah satu rekomendasi penting dari konferensi tersebut adalah anjuran kepada setiap negara berkembang yang semula menggunakan pedoman sejenis Basic Four seperti yang pernah diterapkan Amerika Serikat, agar memperbaikinya menjadi Nutrition Guide for Balance diet.
            Negara indonesia menerapkan hasil konferensi pangan sedunia tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Sebelumnya, Prof. Poerwo Soedarmo, bapak gizi Indonesia pernah mempopulerkan pedoman 4 sehat 5 sempurna pada tahun 1950. Tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, maka disadari bahwa kebutuhan gizi tidak dapat disamaratakan untuk setiap orang pada setiap usia. Gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa, demikian juga kebutuhan gizi bagi ibu hamil/menyusui dan orang lanjut usia.
            Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Setiap negara didunia memiliki visualisasi yang disesuaikan dengan kebudayaan masing-masing misalnya, diThailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang.








Gambar 2.2 Pagoda Gizi Seimbang (China)
 








Gambar 2.3 Thailand Nutrition Food
            DiIndonesia, prinsip gizi seimbang divisualisasi dalam bentuk “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang, yaitu makanan yang beraneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan ideal.
            Piramida tumpeng menggambarkan 6 golongan pangan dan bagian paling bawah dan paling besar diisi dengan air, yang berarti air merupakan bagian terbesar dan merupakan zat gizi esensial bagi kehidupan, dalam sehari kebutuhan air putih yang harus dipenuhi minimal 2 liter. Golongan sumber karbohidrat menempati urutan kedua dari bawah, merupakan potongan tumpeng paling besar, karbohidrat dianjurkan dikonsumsi 3-8 porsi/hari. Urutan ketiga dari bawah ditempati golongan sayuran (dianjurkan 3-5 porsi/hari) dan buah (dianjurkan 2-3 porsi/hari) sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Urutan keempat ditempati golongan makanan sumber protein (dianjurkan dikonsumsi 2-3 porsi/hari) dan pada puncaknya ditempati golongan minyak dan gula yang disarankan untuk dikonsumsi seperlunya.
 





                        (a)                                                                                (b)
Gambar 2.4  a. Tumpeng Gizi Seimbang 2014; b. Tumpeng Gizi Seimbang Lama

2.2 Pedoman Umum Gizi Seimbang
Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang berperan dalam meningkatkan status gizi masyarakat dalam kaitannya mengatasi permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih diIndonesia. Melalui penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu pemahaman pada masyarakat sehingga tercipta keseimbangan antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada dimasyarakat dengan tujuan tercapainya status gizi masyarakat yang lebih baik.
Pedoman Gizi Seimbang adalah pedoman untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang sesuai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral). Adapun tujuan dari disusunnyapedoman gizi seimbang adalah sebagai berikut :
a.       Membantu konsumen dalam memilih makanannya sehari-hari dengan baik dan benar, sehingga meningkatkan kesehatannya dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
b.      Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menentukan kebujakan pangan dan gizi dalam menanggulangi masalah gizi.
c.       Meningkatkan efektivitas pendidikan gizi dalam bentuk pola hidup sehat bagi masyarakat dan perorangan.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) menggambarkan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan hidup, dengan memperhatikan 4 prinsip yaitu :
-          Variasi makanan
-          Pentingnya pola hidup bersih
-          Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta
-          Memantau berat badan ideal
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) berprinsip bahwa tiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan dan aktifitas fisik memerluka PUGS yang berbeda, sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok tersebut. Disamping itu, PUGS juga menekankan proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. PUGS juga tidak memperlakukan susu sebagai makanan sempurna, melainkan ditempatkan suatu kelompok dengan sumber protein hewani lainnya.
Pedoman Gizi Seimbang yang perlu dipahami dan diaplikasikan dalam pola konsumsi masyarakat diuraikan dalam 13 pesan dasar gizi seimbang, seperti berikut :
Pesan 1. Makanlah beraneka ragam makanan.
            Setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
            Makanan beraneka ragam, makanan sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat mencukupi kebutuhan gizi yaitu terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangunan dan zat pengatur. Berbagai jenis bahan makanan mempunyai kandungan makanan gizi masing-masing. Jika terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Misalnya beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin dam miskin karbohidrat. Sehingga, untuk mencapai zat gizi yang seimbang tidak  mungkin  dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan. Masing-masing bahan makanan akan saling memenuhi kebutuhan akan zat gizi.
            Penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal adalah menyediakan hidangan sehari-hari yang berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga (beras, jagung, gandum), satu jenis makanan sumber zat pembangun (tempe, telur, ikan) dan satu jenis makanan sumber zat pengatur (sayur, buah). Penerapan idealnya adalah jika setiap kali makan siang dan makan malam, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan  buah). Dengan makanan yang seimbang dan serat yang cukup (25-35 gram/hari) dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, darah tinggi, diabetes melitus, dan sebagainya.
Pesan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
            Seseorang dapat menjalankan aktivitasnya seperti bekerja, belajar, berpikir ataupun berolahraga karena mempunyai energi. Energi ini didapatkan dari makanan khususnya dari karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah makanan yang dimakan harus cukup, jikan berlebihan akan menambah berat badan sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan lainnya. Jika kurang, seseorang akan kekurangan energi sehingga akan menjadi lemas atau kurang bersemangat dan dapat menurunkan prokduktivitas kerja.
            Kecukupan energi seseorang ditandai dengan berat badan yang normal. Cara mengetahui berat badan normal, dapat menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Untuk anak balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut. Bagi orang dewasa diluar golongan tersebut diatas, digunakan Indeks Masa Tubuh (IMT).
            Konsumsi energi yang melebihi kecukupan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Energi yang berlebih disimpan sebagai cadangan didalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan, yang biasanya disertai berbagai gangguan kesehatan. Tetapi apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot/lemak akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat menurunkan daya kerja, prestasi belajar dan kreativitas. Kemudian diikuti oleh menurnnya produktivitas kerja, merosotnya prestasi belajar dan prestasi olahraga.
Pesan 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
            Rasa kenyang akan terasa lebih lema jika mengkonsumsi bahan makanan sejenis padi-padian ataupun umbi-umbian dibandingkan mengkonsumsi gula, karena karbohidrat sederhana dalam gula langsung dapat diserap dan digunakan tubuh sebagai energi. Hal tersebut berbeda dengan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks (yang terdapat dalam padi-padian atau umbi-umbian) yang dapat berlangsung lebih lama.
Makanan sumber karbohidrat kompleks merupakan sumber energy utama dalam hidangan di Indonesia, seperti nasi, jagung, ubi atau sagu. Tetapi makanan ini kurang memberikan zat gizi lain yang diperlukan tubuh. Oleh karena itu, makanan sumber karbohidrat ini harus dibatasi konsumsinya sekitar 50-60% dari kebutuhan energy. Dengan demikian, kekurangan zat gizi yang lain  dapat dipenuhi dari sumber zat pembangun dan pengatur. Apabila energy yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks melebihi 60%, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
            Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatakan jumlah energy, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak dalam makan sehari-hari sebaiknya 15-25% dari kebutuhan energy. Potensi lemak dan minyak sebagai sumber energy terhitung lebih tinggi daripada karbohidrat dan protein. Tiap gram minyak mennghasilkan 9 kalori, sedangkan karbohidrat dan protein hanya 4 kalori.
            Konsumsi lemak/minyak masyarakat perkotaan di Indonesia lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan bahkan cenderung berlebihan. Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung coroner. Namun membiasakan memakan ikan dapat mengurangi resiko penyakit jantung coroner, karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3 yang berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah. Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah dua bagian makanan mengandung sumber lemak nabati, dan satu bagian mengandung lemak hewani.
Pesan 5. Gunakan garam beryodium.
            Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm atau 30 mg dalam 1 kg garam.  Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994,semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium.kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian gangguan kesehatan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Indonesia.
            GAKY merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat meyebabkan penyakit gondok dan kretin (kredil). Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan sesorang.
            Kelebihan konsumsi garam beryodium pun dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi, karena terkandung natrium di dalamnya. Tekanan darah tinggi merupakan factor resiko terjadinya stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah otak. Oleh karena itu, anjuran konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram atau 2½ gram tiap 1.000 kalori, atau satu sendok teh setiap hari.
Pesan 6. Makanlah makanan sumber zat besi.
            Zat besi (Fe) merupakan salah satu unsur pembentu dari sel darah merah (eritrosit) yang bertanggung jawab pada transport oksigen dan karbondioksida. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia gizi besi atau lebih dikenal dengan penyakit kurang darah.
            Sumber utama Fe adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Fe pangan asal hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe pangan nabati (non heme), sumber Fe nabati hanya diserap 1-2%, sedangkan tingkat penyerapan Fe hewani mencapai 10-20%.
            Kebutuhan zat besi pada wanita lebih tinggi disbanding kelompok lain karena berbagai fungsi kodratinya seperti haid, hamil, melahirkan dan menyusui sehingga lebih rawan mengalami anemia gizi besi (AGB).
            AGB dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah resiko: mendapatkan bayi berat lahir rendah, resiko perdaharan sebelum dan pada saat persalinan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gizi akan mengurangi kemampuan belajar, sedangkan pada orang dewasa akan menurunkan produktivitas kerja.
Pesan 7. Berikan ASI saja pada bayi 0-4 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
            Asi adalah makanan terbaik untuk bayi. Komposisi gizi dalam ASI sangat lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh sehat. Selain itu efek psikologis yang di timbulkan baik terhadap bayi dan ibunya. ASI harus diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan (sekitar 30 menit setelah lahir) karena kandungan kolostrum yang mengandung zat kekebalan dan vitamin A tinggi.
            Pada usia 0-4 bulan, bayi hanya diberi ASI saja, karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI sangat tidak dianjurkan karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk mencerna makanan bukan ASI. Jika dipaksakan, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi, seperti diare, alergi dan bahaya lainnya.
            MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi yang diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain ASI setelah usia 4 bulan. Pada usia 4-6 bulan (masa transisi), bayi terus minum ASI dan mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang berbentuk lumat atau setengah cair.
Pesan 8. Biasakan makan pagi/sarapan.
            Sarapan/makan pagi sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Makan pagi dapat mendukung produktivitas kerja karena meningkatkan daya tahan kerja. Bagi anak sekolah makan pagi penting untuk meningkatkan kosentrasi belajar sehingga lebih mudah untuk menerima pelajaran. Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi kecukupan gizinya sehari-hari. Kebiasaan seseorang menghindari makan pagi dengan tujuan menurunkan berat badan merupakan kekeliuran yang mengganggu kondisi kesehatan misalnya berupa gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit maag.
            Seseorang yang tidak makan pagi memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar gula darah dengan tanda-tanda antara lain: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan merosotnya kosentrasi belajar yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Bagi pekerja akan menurunkan produktivitas kerja.
Pesan 9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
            Fungsi air dalam tubuh adalah melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil. Oleh karena itu, air minum harus di didihkan terlebih dahulu agar aman yang berarti bersih dan bebas kuman.
            Konsumsi air minum, sekurang-kurangnya 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap hari. Selain itu, mengkonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan resiko penyakit batu ginjal.
Pesan 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
            Kebugaran fisik akan mudah dicapai jika seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara teratur. Sesorang dapat melakukan aktvitas fisik tanpa kelelahan yang berarti. Olahraga teratur juga dapat menjaga kelebihan berat badan serta meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot. Disamping itu olahraga juga dapat memperlambat proses penuaan.
            Ketidakseimbangan antara konsumsi makanan dan aktivitas fisik dapat mengganggu kesehatan terutama berhubungan dengan kelebihan berat badan. Hal ini sering terjadi pada seorang yang dalam pekerjaannya lebih banyak di ruangan sehingga tidak punya waktu untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih banyak sedangkan mereka mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Pesan 11. Hindari minuman beralkohol.
            Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan (1) terhambatnya proses penyerapan zat gizi ; (2) hilangnya zat-zat gizi yang penting. Meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup ; (3) kurang gizi; (4) penyakit gangguan hati ; (5) kerusakan saraf otak dan jaringan.
Pesan 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
            Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (halal). Makanan yang aman harus memenuhi syarat “wholesome”. Artinya, zat zat gizi tidak banyak yang hilang, dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali apabila makanan yang akan diolah sengaja diubah bentuk fisiknya (misalnya ikan dijadikan tepung, dll).
            Tanda tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain: berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal kadaluwarsa, atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, makanan kaleng tersebut harus segera dimusnahkan.
Pesan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
            Label pada kemasan berfungsi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada konsumen. Label pada umumnya berisi:
a.       Nama produk, biasanya dipilih nama yang mudah diingat.
b.      Keterangan jenis produk, memberikan informasi mengenai jenis produk,  bentuk, misalnya tepung, wafer berlapis coklat, biscuit renyah.
c.       Kuantitas, menunjukan berat produk, biasanya disebutkan “netto: 100 gram”.
d.      Pabrik yang memproduksi serta alamatnya, biasanya ditambahkan nomor layanan konsumen yang bisa dihubungi sebagai wadah untuk pengaduan konsumen mengenai produk.
e.       Komposis produk.
Komposisi produk harus mencantumkan semua bahan makanan yang digunakan untuk membuat bahan makanan. Komposisi makanan berguna untuk memberikan informasi kepada konsumen, yaitu:
Ø  Golongan konsumen yang alergi atau sensitive terhadap bahan pangan tertentu seperti udang, makanan laut, kacang tanah, laktosa susu, gandum atau sulfit, serta bahan tambahan makanan tertentu, misalnya pewarna buatan, MSG.
Ø  Golongan konsumen yang menghindari konsumsi daging babi, atau jenis daging lainnya untuk alas an keagamaan.
Ø  Golongan konsumen yang memilih gaya hidup vegetarian dengan tidak mengkonsumsi daging dan produk turunannya.
Pada beberapa kasus, sumber komponen bahan pangan dicantumkan dengan label, misalnya,” puree tomat terdiri dari pasta tomat dan air”, minyk tumbuhan terhidrogenasi sebagian, tersusun atas minyak kedelai atau minyak biji kapas”.
f.       Informasi nilai gizi
Informasi nilai gizi membuat informasi dalam 2 bagian, yaitu:
Ø  Informasi gizi secara spesifik (porsi penyajian, kandungan nutrisi dan kalori dari makanan).
Ø  Informasi nutrisi secara umum yang terdapat di bagian bawah label.
Informasi nilai gizi memerikan nilai spesifik kandungan lemak, kolesterol, natrium, serat, vitamin, dan mineral. Informasi nilai gizi harus ada pada semua label makanan dan harus mudah dilihat.
g.      tanggal kadaluarsa, menunjukkan tanggal terakhir produk makanan harus dikonsumsi apabila ingin diperoleh kualitas yang masih baik.
h.      Petunjuk penyimpanan, mencantumkan informasi mengenai cara menyimpan produk untuk mempertahankan kualitasnya, misalnya : keterangan untuk menyimpan produk dikulkas apabila kemasan sudah dibuka, untuk susu bubuk disarankan disimpan di tempat kering, tertutup dan tidak terkena sinar matahari langsung, untuk mempertahankan nutrisinya.
i.        Label halal, keterangan ini diperlukan terutama di Negara dengan mayoritas penduduk muslim, sebagai jaminan bahwa produk tersebut bisa dikonsumsi. Konsep makanan halal dalam arti luas, selain tidak beralkohol dan bukan daging babi, adalah makanan yang harus diolah atau dipersiapkan secara hygienis, sehingga tidak mengandung cemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Untuk keperluan pemasaran, label produk makanan seringkali mencantumkan klaim yang berkaitan dengan kesehatan, misalnya “rendah lemak”, “tidak mengandung lemak trans”, “kaya serat”, “tidak mengandung pengawet dan pewarna buatan”.
Peraturan perundangan menetapkan, bahwa setiap produk makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan pada label.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:
·         MD =makanan yang dibuat di dalam negeri
·         ML =makanan luar negeri
·         SNI=Standard Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan
Telah sesuai dengan persyaratan.
·         Exp = tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak
dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi.
2.3 Angka Kecukupan Gizi
            Pada masa kini, standar gizi disusun tergantung dari tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan rata rata ( estimated average requirement/EAR), asupan gizi yang  cukup (adequate intake/AI), kecukupan gizi (recommended dietary allowances/RDA), dan batas atas asupan (tolerable upper intake level/UL). Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 telah menetapkan tiga standar gizi untuk Indonesia yaitu angka kecukupan gizi (AKG), batas asupan gizi (UL), dan acuan label gizi (ALG).
            Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui. Kegunaan angka kecukupan gizi yang dianjurkan adalah sebegai berikut.
Ø  Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi, makanan bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan dari hasil survei gizi/makanan;
Ø  Untuk merencanakan pemberian makanan tambah balita;
Ø  Untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional;
Ø  Untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan dengan angka kecukupan gizi diperlukan;
Ø  Untuk bahan pendidikan gizi.
Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
Ø  Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Ø  Ukuran dan komposisi tubuh
Ø  Jenis kelamin
Ø  Keadaan kesehatan tubuh
Ø  Keadaan fisiologis tubuh
Ø  Keadaan fisik
Ø  Lingkungan
Ø  Mutu makanan
Ø  Gaya hidup
Perhitungan kebutuhan gizi
Ø  KG = (BB Aktual/BB standar) X AKG
Ø  KG = kebutuhan gizi
Ø  BB aktual = berat badan berdasar pada hasil timbangan (kg)
Ø  BB standar = berat badan acuan yang tertera pada table AKG
Ø  AKG = angka kebutuhan gizi yang dianjurkan (lihat tabel)
Contoh perhitungan
·         Seorang pria berusia 40 th memiliki berat badan 65kg. hitung kebutuhan gizi pria tersebut, (energy, protein dan vitamin A)!
Jawab:
·         Energi = 65/62x2800 kkal = 2.619 kkal
·         Protein = 65/62x55g          =51,5 g
·         Vitamin A= 65/62 x 700 RE =654,8 R

2.4 Menyusun  Menu Gizi
Kebutuhan Zat Gizi sesesorang perhari  tergantung pada :
-          Golongan Usia
-          Jenis Kelamin
-          Tinggi dan berat badan
-          Aktivitas sehari-hari
Setiap orang mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda sesuai anjuran dalam Angka Kebutuhan Gizi (AKG).
Mengetahui Aktivitas Harian
Ringan
Sedang
Berat
Pegawai Toko
Mahasiswa
Pelaut
Pegawai Kantor
Ibu rumah Tangga
Buruh

Pegawai industri ringan
Penari

guru
Atlit

sopir












Contoh menu sehari dengan kandungan 2500Kkal




Jumlah
kalori


Menu
Bahan makanan

Penukar

URT

pagi
Roti bakar isi
2 iris roti
1 (nasi)
¾ gelas
175

Telur Mata Sapi
Telur
1 (daging)
1 potong
90

Pindakas
Margarine
2 (minyak)
2 sdm
95


pindakas
1 (tempe)
1 potong
80

Sari tomat
tomat
½ sayur
1 gelas
25

The manis
gula
1 (gula)

40





505
siang
nasi
Nasi 3p
3 (nasi)
¾ gelas
525

Ayam goreng
Ayam 2 ptg
1 (daging)
1 potong
190

Tahu ketoprak
tahu
1(tempe)
1 potong
80

Sayur bening
Toge,bayam
1 (sayur)
1 gelas
50

apel
Minyak goreng
3 (minyak)
3 sdm
135

sirop
apel
1 (buah)
1 buah
40


sirop
2 (gula)
2 sdm
80





1100
malam
Nasi
Nasimpe
3 (nasi)
1 potong
525

Ikan bumbu rujak
Ikan campuran sayur asem
1 (daging)
1 potong
95

Tempe goreng
Minyak goring
1(tempe)
1 potong
80

Sayur asem
Papaya
1 (sayur)
1 gelas
50

pepaya
Gula pasir
3(minyak)
3 sdm
135

The manis

1 (buah)
1 buah
40



1(gula)
1 sdm
40





965




total
2570


BAB 3







PENUTUP
Kesimpulan
Gizi seimbang merupakan panduan bagi manusia untuk mengkomsumsi makanan secara bijak dengan memperhatikan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Panduan gizi seimbang bagi setiap Negara adalah berbeda, tergantung dari budaya dan kebiasaan penduduk setempat agar panduan tersebut dapat lebih mudah di pahami dan di realisasikan.
Panduan gizi seimbang secara umum berbentuk piramida makanan, dan di Indonesia di adopsi menjadi bentuk tumpeng yang di sebut tumpeng gizi seimbang (TGS).
Sebagai bentuk edukasi gizi kepada masyarakat, disusun pedoman gizi seimbang, yang memuat 13 pesan untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan tubuh.
           



                       






DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Healthy Diet Pyramid. [terhubung berkala] http///www.bch.cukh.edu.hk. (25 Agustus 2011)
Cakrawati, Dewi dan NH, Mustika. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Alfabeta:Bandung.
Danone.2011.apa itu Gizi Seimbang ? [terhubung berkala] 
Duyff,R.L. (2002). American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide.secon edition.john Wiley and Son. New Jersey.