BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan
masyarakat tentang pemilihan makanan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, ekonomi, sosial, budaya, kondisi
kesehatan dan lain sebagainya. Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang
terkait dalam meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang. Melalui
sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu
keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan
pedoman gizi seimbang yang baik untuk petugas maupun maupun masyarakat adalah
salah satu strategi dalam mencapai perubahan dalam pola konsumsi makanan yang
ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat
yang lebih baik.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan gizi seimbang ?
2. Apa
yang dimaksud dengan pedoman umum gizi seimbang ?
3. Bagaimana
cara menyusun menu menurut gizi seimbang ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mengkaji
perkembangan gizi seimbang
2. Memahami
pedoman umum gizi seimbang
3. Mengetahui
cara menyusun menu menurut gizi seimbang
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Gizi Seimbang
Gizi
seimbang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat seiring dengan perkembangan
ilmu gizi. Pada tahun 1930, USDA (United
States Department of Agriculture) -
Departemen Pertanian Amerika menyusun food
guide dengan 12 kelompok makanan, kemudian sekitar tahun 1940 diperkecil
menjadi 7 kelompok makanan, dan tahun 1956 menjadi 4 kelompok yang dikenal
sebagai Basic Four Food Guide.
Pola
makan masyarakat amerika serikat terus mengalami perubahan, hasil riset pada
tahu 1970 menunjukkan bahwa pola makan penduduk Amerika cenderung mengarah
kepada makanan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, tinggi garam yang
dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif. Pendekatan pendidikan
gizi dengan Basic Four dianggap
kurang relevan dengan perubahan pola makan masyarakat Amerika pada saat itu.
Oleh karena itu, USDA memodifikasi Basic
Four menjadi Food Pyramid
(Piramida Makanan).
Piramida
makanan merupakan pedoman bukan resep kaku sehingga penggunaannya bisa
disesuaikan dengan gaya hidup dan pilihan jenis makanan dan bisa digunakan oleh
pria, wanita, tua dan muda, mulai usia 2 tahun. Bahan pangan apapun termasuk
dalam salah satu kelompok dalam piramida makanan. Piramida makanan tersusun
dari 5 kelompok makanan yang tersusun pada tiga tingkat piramida. Kelompok
makanan ini kaya nutrisi termasuk fitonutrien. Masing-masing kelompok makanan
diperlukan oleh tubuh dan tidak bisa saling menggantikan. Misalnya susu kaya
akan kalsium dan vitamin B12 tetapi tidak mengandung vitamin C, sedangkan jeruk
mengandung vitamin C, folat dan fitonutrien (flavonon) tetapi tidak mengandung
kalsium dan folat.
Piramida
makanan mengandung tiga pesan mengenai makan yang sehat yaitu keberagaman,
keseimbangan dan kewajaran (tidak berlebihan).
2.1.1 Keberagaman
Mengkonsumsi
makanan yang beragam meliputi sayuran, buah-buahan serealia untuk memperoleh
nutrisi. Tidak ada satu makanan yang mensuplai semua kebutuhan nutrisi, serat
dan zat lain. Makan makanan yang beragam juga dapat meningkatkan citarasa dan
kenikmatan makan.
2.1.2 Keseimbangan
Makanlah
makanan dalam jumlah yang cukup, tidak kurang
dan tidak berlebihan, dari masing-masing kelompok makanan untuk
mendapatkan nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh. Jumlah sajian untuk tiap
kelompok makanan didasarkan pada jenis kelamin, usia dan tingkat aktivitas.
2.1.3 Kewajaran
Gambar 2.1. Piramida Makanan
Kelompok
makanan dalam piramida makanan terdiri dari
1. Kelompok
serealia (beras, sereal, roti, pasta)
Bagian dasar dari piramida makanan
diisi dengan kelompok serealia meliputi semua makanan yang terbuat dari
serealia yaitu beras, roti, pasta dan sereal. Kelompok serealia menjadi dasar
piramida makanan karena kandungan karbohidrat kompleks yang merupakan sumber
energi tubuh. Serealia juga merupakan sumber vitamin B, besi, serat dan
fitonutrien lain yang bermanfaat bagi tubuh. Suplementasi (diperkaya) berarti
menambahkan kembali nutrisi yang hilang selama pengolahan. Kebanyakan serealia
diperkaya dengan vitamin B (tiamin, riboflavin, niasin), zat besi dan
difortifikasi dengan asam folat. Gandum atau beras utuh mengandung lebih banyak
serat pangan. Kebanyakan serealia rendah lemak dan kolesterol, kecuali produk
olahannya seperti pastri, croissant, craker dan muffin yang dibuat dengan
penambahan lemak (mentega) dan bahan yang mengandung kolesterol, juga makanan
yang digoreng seperti donat, keripik tortilla, nasi goreng. Untuk memenuhi
kebutuhan energi tubuh, dianjurkan untuk mengkonsumsi 6-8 porsi serealia per
hari.
2. Kelompok
sayuran
Sayuran menempati pada posisi
tingkat dua dalam piramida makanan. Disarankan untuk mengkonsumsi beragam
sayuran karena sayuran yang berbeda mengandung nutrisi yang berbeda. Sayuran
daun berwarna hijau tua seperti bayam, brokoli merupakan sumber beta karoten
yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh, serta vitamin lain seperti
vitamin C, folat dan mineral seperti magnesium dan kalium. Sayuran berwarna
kuning tua seperti wortel mengandug betakaroten. Sayuran lainnya seperti cabe
merah, tomat mengandung vitamin C. Sayuran lain banyak yang mengandung vitamin
B3, B6, folat, seng dan kalium, polong-polongan mengandung protein juga vitamin
B1, folat zat besi, magnesium, fosfor, seng dan kalium juga karbohidrat
kompleks dan serat. Sayuran bersifat rendah lemak, kecuali ditambahkan saat
pengolahan. Untuk menjaga kesehatan, dianjurkan menngkonsumsi sayuran 3-5 porsi
sehari. Satu porsi sayuran dapat dihitung sebagai:
·
½ cangkir sayuran bukan
daun mentah yang dicincang kasar
·
1 cangkir sayuran daun
mentah (bayam, letuce, kubis)
·
½ cangkir sayuran
matang
·
½ cangkir
polong-polongan (kacang polong, buncis)
·
½ cangkir jus sayuran
3. Kelompok
buah-buahan
Seperti sayuran,
buah juga mensuplai sejumlah karotenoid, serta vitamin C, folat, kalium, serat
dan fitonutrien. Golongan jeruk (jeruk, jeruk bali, lemon) mengandung sejumlah
vitamin C. Rasa manis pada buah berasal dari kandungan gula sederhana yaitu
fruktosa. Seringkali gula juga ditambahkan pada produk olahan buah seperti buah
kaleng, sari buah, buah beku, untuk menambah cita rasa dan mempertahankan
kualitas. Piramida makanan menyarankan untuk mengkonsumsi buah sebanyak 4 porsi
sehari.
4. Kelompok
susu dan produk turunannya
Susu, dan produk
turunannya seperti yoghurt dan keju merupakan sumber kalsium dan vitamin B2,
serta nutrisi lain seperti protein, fosfor, kalium vitamin A dan vitamin D.
Kandungan lemak dalam susu bervariasi, dimana susu skim mengandung 0,5 % lemak.
Susu rendah lemak mengandung 1% lemak, susu dengan lemak dikurangi mengandung 2
% lemak, susu utuh mengandung 3,35 % lemak. Susu mengandung gula alami yaitu
laktosa. Beberapa produk olahan susu yang tidak termasuk kelompok ini adalah
krim, mentega, krim keju, krim asam. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh disarankan
mengkonsumsi susu 3 porsi sehari.
5. Kelompok
daging dan polong-polongan
Kelompok
ini meliputi ayam, daging sapi, kalkun, ikan, kerang telur, produk kedelai
(tempe, tahu), kacang-kacangan, dan kacang tanah. Kelompok daging dan polong-polongan merupakan sumber protein ,
vitamin (B1, B3, B6 dan B12), zat besi, seng. Untuk mensuplai kebutuhan
protein, disarankan mengkonsumsi daging dan polong-polongan sebanyak 2-3 porsi
sehari (sekitar 5-7 ons).
6.
Kelompok lemak, minyak
dan pemanis
Kelompok ini meliputi salad dressing, minyak, krim,
mentega, margarin, krim keju, gula, minuman berkarbonasi, minuman buah, selai,
jeli, permen, gelatin, pencuci mulut. Jenis makanan ini mengandung kalori dan
sedikit nutrisi maka diletakkan dibagian atas piramida dan disarankan untuk
membatasi konsumsi jenis makanan ini.
Pada tahun 1992, FAO (Food and Agriculture
Organization of the United Nations) menyelenggarakan konferensi pangan sedunia
diroma dan Genewa dalam rangka menghadapi masalah gizi ganda dinegara
berkembang. Salah satu rekomendasi penting dari konferensi tersebut adalah
anjuran kepada setiap negara berkembang yang semula menggunakan pedoman sejenis
Basic Four seperti yang pernah
diterapkan Amerika Serikat, agar memperbaikinya menjadi Nutrition Guide for Balance diet.
Negara indonesia menerapkan hasil
konferensi pangan sedunia tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995
sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan menjadi bagian dari program
perbaikan gizi. Sebelumnya, Prof. Poerwo Soedarmo, bapak gizi Indonesia pernah
mempopulerkan pedoman 4 sehat 5 sempurna pada tahun 1950. Tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, maka disadari bahwa kebutuhan gizi
tidak dapat disamaratakan untuk setiap orang pada setiap usia. Gizi yang
dibutuhkan oleh anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa, demikian juga
kebutuhan gizi bagi ibu hamil/menyusui dan orang lanjut usia.
Gambar 2.2 Pagoda Gizi Seimbang (China)
Gambar
2.3 Thailand Nutrition Food
DiIndonesia, prinsip gizi seimbang
divisualisasi dalam bentuk “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk
membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat,
sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan
usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik,
sakit). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang,
yaitu makanan yang beraneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas
fisik, dan pemantauan berat badan ideal.
(a) (b)
Gambar
2.4 a. Tumpeng Gizi Seimbang 2014; b.
Tumpeng Gizi Seimbang Lama
2.2 Pedoman Umum Gizi
Seimbang
Pendidikan
gizi merupakan salah satu unsur yang berperan dalam meningkatkan status gizi
masyarakat dalam kaitannya mengatasi permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang
dan gizi lebih diIndonesia. Melalui penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis
akan membentuk suatu pemahaman pada masyarakat sehingga tercipta keseimbangan
antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi
seimbang adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi
makanan yang ada dimasyarakat dengan tujuan tercapainya status gizi masyarakat
yang lebih baik.
Pedoman
Gizi Seimbang adalah pedoman untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang sesuai
dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat gizi (karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral). Adapun tujuan dari disusunnyapedoman gizi
seimbang adalah sebagai berikut :
a. Membantu
konsumen dalam memilih makanannya sehari-hari dengan baik dan benar, sehingga
meningkatkan kesehatannya dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
b. Membantu
pemerintah dan masyarakat dalam menentukan kebujakan pangan dan gizi dalam
menanggulangi masalah gizi.
c. Meningkatkan
efektivitas pendidikan gizi dalam bentuk pola hidup sehat bagi masyarakat dan
perorangan.
Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) menggambarkan susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan hidup, dengan
memperhatikan 4 prinsip yaitu :
-
Variasi makanan
-
Pentingnya pola hidup
bersih
-
Pentingnya pola hidup
aktif dan olahraga, serta
-
Memantau berat badan
ideal
Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) berprinsip bahwa tiap golongan usia, jenis kelamin,
kesehatan dan aktifitas fisik memerluka PUGS yang berbeda, sesuai dengan
kondisi masing-masing kelompok tersebut. Disamping itu, PUGS juga menekankan
proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan
dengan kebutuhan tubuh. PUGS juga tidak memperlakukan susu sebagai makanan
sempurna, melainkan ditempatkan suatu kelompok dengan sumber protein hewani
lainnya.
Pedoman
Gizi Seimbang yang perlu dipahami dan diaplikasikan dalam pola konsumsi
masyarakat diuraikan dalam 13 pesan dasar gizi seimbang, seperti berikut :
Pesan 1. Makanlah
beraneka ragam makanan.
Setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu
Ibu (ASI) saja. bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makanan beraneka ragam, makanan
sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat mencukupi kebutuhan gizi yaitu
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangunan dan zat pengatur.
Berbagai jenis bahan makanan mempunyai kandungan makanan gizi masing-masing.
Jika terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain.
Misalnya beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin
dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin dam miskin
karbohidrat. Sehingga, untuk mencapai zat gizi yang seimbang tidak mungkin
dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan. Masing-masing bahan
makanan akan saling memenuhi kebutuhan akan zat gizi.
Penerapan prinsip penganekaragaman
yang minimal adalah menyediakan hidangan sehari-hari yang berasal dari satu
jenis makanan sumber zat tenaga (beras, jagung, gandum), satu jenis makanan
sumber zat pembangun (tempe, telur, ikan) dan satu jenis makanan sumber zat
pengatur (sayur, buah). Penerapan idealnya adalah jika setiap kali makan siang
dan makan malam, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan
pokok, lauk pauk, sayur dan buah).
Dengan makanan yang seimbang dan serat yang cukup (25-35 gram/hari) dapat
mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif seperti
jantung koroner, darah tinggi, diabetes melitus, dan sebagainya.
Pesan 2. Makanlah
makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
Seseorang dapat menjalankan
aktivitasnya seperti bekerja, belajar, berpikir ataupun berolahraga karena
mempunyai energi. Energi ini didapatkan dari makanan khususnya dari
karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah makanan yang dimakan harus cukup, jikan
berlebihan akan menambah berat badan sehingga meningkatkan resiko penyakit
jantung, stroke dan lainnya. Jika kurang, seseorang akan kekurangan energi sehingga
akan menjadi lemas atau kurang bersemangat dan dapat menurunkan prokduktivitas
kerja.
Kecukupan energi seseorang ditandai
dengan berat badan yang normal. Cara mengetahui berat badan normal, dapat
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Untuk anak balita, anak usia sekolah
dan kelompok usia lanjut. Bagi orang dewasa diluar golongan tersebut diatas,
digunakan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Konsumsi energi yang melebihi
kecukupan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Energi yang berlebih
disimpan sebagai cadangan didalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain.
Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan, yang biasanya
disertai berbagai gangguan kesehatan. Tetapi apabila konsumsi energi kurang,
maka cadangan energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot/lemak akan
digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka
dapat menurunkan daya kerja, prestasi belajar dan kreativitas. Kemudian diikuti
oleh menurnnya produktivitas kerja, merosotnya prestasi belajar dan prestasi
olahraga.
Pesan 3. Makanlah
makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Rasa kenyang akan terasa lebih lema
jika mengkonsumsi bahan makanan sejenis padi-padian ataupun umbi-umbian
dibandingkan mengkonsumsi gula, karena karbohidrat sederhana dalam gula
langsung dapat diserap dan digunakan tubuh sebagai energi. Hal tersebut berbeda
dengan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks (yang terdapat
dalam padi-padian atau umbi-umbian) yang dapat berlangsung lebih lama.
Makanan
sumber karbohidrat kompleks merupakan sumber energy utama dalam hidangan di
Indonesia, seperti nasi, jagung, ubi atau sagu. Tetapi makanan ini kurang
memberikan zat gizi lain yang diperlukan tubuh. Oleh karena itu, makanan sumber
karbohidrat ini harus dibatasi konsumsinya sekitar 50-60% dari kebutuhan
energy. Dengan demikian, kekurangan zat gizi yang lain dapat dipenuhi dari sumber zat pembangun dan
pengatur. Apabila energy yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat
kompleks melebihi 60%, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit
dipenuhi.
Pesan 4. Batasi
konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat di
dalam makanan berguna untuk meningkatakan jumlah energy, membantu penyerapan vitamin-vitamin
A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak
dalam makan sehari-hari sebaiknya 15-25% dari kebutuhan energy. Potensi lemak
dan minyak sebagai sumber energy terhitung lebih tinggi daripada karbohidrat
dan protein. Tiap gram minyak mennghasilkan 9 kalori, sedangkan karbohidrat dan
protein hanya 4 kalori.
Konsumsi lemak/minyak masyarakat
perkotaan di Indonesia lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan bahkan
cenderung berlebihan. Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani yang berlebihan dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung coroner.
Namun membiasakan memakan ikan dapat mengurangi resiko penyakit jantung
coroner, karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3 yang berperan mencegah
terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah. Konsumsi lemak yang
dianjurkan adalah dua bagian makanan mengandung sumber lemak nabati, dan satu
bagian mengandung lemak hewani.
Pesan 5. Gunakan garam
beryodium.
Garam beryodium adalah garam yang
telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm atau 30 mg dalam
1 kg garam. Sesuai Keppres No. 69 tahun
1994,semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung
yodium.kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian gangguan
kesehatan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Indonesia.
GAKY merupakan masalah gizi yang
serius, karena dapat meyebabkan penyakit gondok dan kretin (kredil). Kekurangan
unsur yodium dalam makanan sehari-hari, juga dapat menurunkan tingkat
kecerdasan sesorang.
Kelebihan konsumsi garam beryodium
pun dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi, karena terkandung
natrium di dalamnya. Tekanan darah tinggi merupakan factor resiko terjadinya
stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah otak. Oleh karena itu, anjuran konsumsi
garam tidak lebih dari 6 gram atau 2½ gram tiap 1.000 kalori, atau satu sendok
teh setiap hari.
Pesan 6. Makanlah
makanan sumber zat besi.
Zat besi (Fe) merupakan salah satu
unsur pembentu dari sel darah merah (eritrosit) yang bertanggung jawab pada
transport oksigen dan karbondioksida. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia gizi besi atau lebih dikenal
dengan penyakit kurang darah.
Sumber utama Fe adalah bahan pangan
hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Fe pangan asal
hewani (heme) lebih mudah diserap
daripada Fe pangan nabati (non heme),
sumber Fe nabati hanya diserap 1-2%, sedangkan tingkat penyerapan Fe hewani
mencapai 10-20%.
Kebutuhan zat besi pada wanita lebih
tinggi disbanding kelompok lain karena berbagai fungsi kodratinya seperti haid,
hamil, melahirkan dan menyusui sehingga lebih rawan mengalami anemia gizi besi
(AGB).
AGB dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah
resiko: mendapatkan bayi berat lahir rendah, resiko perdaharan sebelum dan pada
saat persalinan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika
ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Anemia sedang dan ringan dapat
menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat dan penglihatan sering
berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gizi akan mengurangi
kemampuan belajar, sedangkan pada orang dewasa akan menurunkan produktivitas
kerja.
Pesan 7. Berikan ASI
saja pada bayi 0-4 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
Asi adalah makanan terbaik untuk
bayi. Komposisi gizi dalam ASI sangat lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi
untuk tumbuh sehat. Selain itu efek psikologis yang di timbulkan baik terhadap
bayi dan ibunya. ASI harus diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan
(sekitar 30 menit setelah lahir) karena kandungan kolostrum yang mengandung zat
kekebalan dan vitamin A tinggi.
Pada usia 0-4 bulan, bayi hanya
diberi ASI saja, karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi
kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI
sangat tidak dianjurkan karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk
mencerna makanan bukan ASI. Jika dipaksakan, maka akan timbul gangguan
kesehatan pada bayi, seperti diare, alergi dan bahaya lainnya.
MP-ASI adalah makanan atau minuman
yang mengandung gizi yang diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan
gizinya selain ASI setelah usia 4 bulan. Pada usia 4-6 bulan (masa transisi),
bayi terus minum ASI dan mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI
(MP-ASI) yang berbentuk lumat atau setengah cair.
Pesan 8. Biasakan makan
pagi/sarapan.
Sarapan/makan pagi sangat penting
untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Makan pagi dapat mendukung produktivitas
kerja karena meningkatkan daya tahan kerja. Bagi anak sekolah makan pagi
penting untuk meningkatkan kosentrasi belajar sehingga lebih mudah untuk
menerima pelajaran. Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi
kecukupan gizinya sehari-hari. Kebiasaan seseorang menghindari makan pagi
dengan tujuan menurunkan berat badan merupakan kekeliuran yang mengganggu
kondisi kesehatan misalnya berupa gangguan pada saluran pencernaan seperti
sakit maag.
Seseorang yang tidak makan pagi
memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar gula darah
dengan tanda-tanda antara lain: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran
menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan merosotnya
kosentrasi belajar yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Bagi pekerja
akan menurunkan produktivitas kerja.
Pesan 9. Minumlah air
bersih, aman yang cukup jumlahnya.
Fungsi air dalam tubuh adalah
melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan
garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dalam proses buang
air besar dan kecil. Oleh karena itu, air minum harus di didihkan terlebih
dahulu agar aman yang berarti bersih dan bebas kuman.
Konsumsi air minum,
sekurang-kurangnya 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap hari. Selain itu,
mengkonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan
tubuh, dan dapat menurunkan resiko penyakit batu ginjal.
Pesan 10. Lakukan
aktivitas fisik secara teratur.
Kebugaran fisik akan mudah dicapai
jika seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Sesorang dapat melakukan aktvitas fisik tanpa kelelahan yang berarti. Olahraga
teratur juga dapat menjaga kelebihan berat badan serta meningkatkan fungsi
jantung, paru dan otot. Disamping itu olahraga juga dapat memperlambat proses
penuaan.
Ketidakseimbangan antara konsumsi
makanan dan aktivitas fisik dapat mengganggu kesehatan terutama berhubungan
dengan kelebihan berat badan. Hal ini sering terjadi pada seorang yang dalam
pekerjaannya lebih banyak di ruangan sehingga tidak punya waktu untuk melakukan
aktivitas fisik yang lebih banyak sedangkan mereka mengkonsumsi makanan tidak
sesuai dengan kebutuhannya.
Pesan 11. Hindari
minuman beralkohol.
Kebiasaan minum minuman
beralkohol dapat mengakibatkan (1) terhambatnya proses penyerapan zat gizi ;
(2) hilangnya zat-zat gizi yang penting. Meskipun orang tersebut mengkonsumsi
makanan bergizi dalam jumlah yang cukup ; (3) kurang gizi; (4) penyakit
gangguan hati ; (5) kerusakan saraf otak dan jaringan.
Pesan 12. Makanlah
makanan yang aman bagi kesehatan.
Makanan yang aman adalah makanan
yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan
dengan keyakinan masyarakat (halal). Makanan yang aman harus memenuhi syarat “wholesome”. Artinya, zat zat gizi tidak
banyak yang hilang, dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali apabila makanan
yang akan diolah sengaja diubah bentuk fisiknya (misalnya ikan dijadikan
tepung, dll).
Tanda tanda umum bagi makanan yang
tidak aman bagi kesehatan antara lain: berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau
warna makanan berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati
tanggal kadaluwarsa, atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, makanan kaleng
tersebut harus segera dimusnahkan.
Pesan 13. Bacalah label
pada makanan yang dikemas.
Label pada kemasan
berfungsi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada konsumen. Label
pada umumnya berisi:
a. Nama
produk, biasanya dipilih nama yang mudah diingat.
b. Keterangan
jenis produk, memberikan informasi mengenai jenis produk, bentuk, misalnya tepung, wafer berlapis
coklat, biscuit renyah.
c. Kuantitas,
menunjukan berat produk, biasanya disebutkan “netto: 100 gram”.
d. Pabrik
yang memproduksi serta alamatnya, biasanya ditambahkan nomor layanan konsumen
yang bisa dihubungi sebagai wadah untuk pengaduan konsumen mengenai produk.
e. Komposis
produk.
Komposisi
produk harus mencantumkan semua bahan makanan yang digunakan untuk membuat
bahan makanan. Komposisi makanan berguna untuk memberikan informasi kepada
konsumen, yaitu:
Ø Golongan
konsumen yang alergi atau sensitive terhadap bahan pangan tertentu seperti
udang, makanan laut, kacang tanah, laktosa susu, gandum atau sulfit, serta
bahan tambahan makanan tertentu, misalnya pewarna buatan, MSG.
Ø Golongan
konsumen yang menghindari konsumsi daging babi, atau jenis daging lainnya untuk
alas an keagamaan.
Ø Golongan
konsumen yang memilih gaya hidup vegetarian dengan tidak mengkonsumsi daging
dan produk turunannya.
Pada beberapa kasus, sumber komponen bahan pangan
dicantumkan dengan label, misalnya,” puree tomat terdiri dari pasta tomat dan
air”, minyk tumbuhan terhidrogenasi sebagian, tersusun atas minyak kedelai atau
minyak biji kapas”.
f. Informasi
nilai gizi
Informasi nilai
gizi membuat informasi dalam 2 bagian, yaitu:
Ø Informasi
gizi secara spesifik (porsi penyajian, kandungan nutrisi dan kalori dari
makanan).
Ø Informasi
nutrisi secara umum yang terdapat di bagian bawah label.
Informasi nilai gizi memerikan
nilai spesifik kandungan lemak, kolesterol, natrium, serat, vitamin, dan
mineral. Informasi nilai gizi harus ada pada semua label makanan dan harus
mudah dilihat.
g. tanggal
kadaluarsa, menunjukkan tanggal terakhir produk makanan harus dikonsumsi
apabila ingin diperoleh kualitas yang masih baik.
h. Petunjuk
penyimpanan, mencantumkan informasi mengenai cara menyimpan produk untuk
mempertahankan kualitasnya, misalnya : keterangan untuk menyimpan produk
dikulkas apabila kemasan sudah dibuka, untuk susu bubuk disarankan disimpan di
tempat kering, tertutup dan tidak terkena sinar matahari langsung, untuk mempertahankan
nutrisinya.
i.
Label halal, keterangan
ini diperlukan terutama di Negara dengan mayoritas penduduk muslim, sebagai
jaminan bahwa produk tersebut bisa dikonsumsi. Konsep makanan halal dalam arti
luas, selain tidak beralkohol dan bukan daging babi, adalah makanan yang harus
diolah atau dipersiapkan secara hygienis, sehingga tidak mengandung cemaran
yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Untuk
keperluan pemasaran, label produk makanan seringkali mencantumkan klaim yang
berkaitan dengan kesehatan, misalnya “rendah lemak”, “tidak mengandung lemak
trans”, “kaya serat”, “tidak mengandung pengawet dan pewarna buatan”.
Peraturan
perundangan menetapkan, bahwa setiap produk makanan yang dikemas harus
mencantumkan keterangan pada label.
Beberapa
singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:
·
MD =makanan yang dibuat
di dalam negeri
·
ML =makanan luar negeri
·
SNI=Standard Nasional
Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan
Telah sesuai
dengan persyaratan.
·
Exp = tanggal
kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak
dikonsumsi. Sesudah
tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi.
2.3 Angka Kecukupan
Gizi
Pada masa kini, standar gizi disusun
tergantung dari tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan rata rata ( estimated average requirement/EAR),
asupan gizi yang cukup (adequate intake/AI), kecukupan gizi (recommended dietary allowances/RDA), dan
batas atas asupan (tolerable upper intake
level/UL). Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 telah menetapkan
tiga standar gizi untuk Indonesia yaitu angka kecukupan gizi (AKG), batas
asupan gizi (UL), dan acuan label gizi (ALG).
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah
nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap
hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan
kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui. Kegunaan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan adalah sebegai berikut.
Ø Untuk
menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi, makanan bagi
penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan dari hasil survei
gizi/makanan;
Ø Untuk
merencanakan pemberian makanan tambah balita;
Ø Untuk
merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional;
Ø Untuk
patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan dengan angka
kecukupan gizi diperlukan;
Ø Untuk
bahan pendidikan gizi.
Kecukupan
gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
Ø Tahap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Ø Ukuran
dan komposisi tubuh
Ø Jenis
kelamin
Ø Keadaan
kesehatan tubuh
Ø Keadaan
fisiologis tubuh
Ø Keadaan
fisik
Ø Lingkungan
Ø Mutu
makanan
Ø Gaya
hidup
Perhitungan kebutuhan gizi
Ø KG
= (BB Aktual/BB standar) X AKG
Ø KG
= kebutuhan gizi
Ø BB
aktual = berat badan berdasar pada hasil timbangan (kg)
Ø BB
standar = berat badan acuan yang tertera pada table AKG
Ø AKG
= angka kebutuhan gizi yang dianjurkan (lihat tabel)
Contoh perhitungan
·
Seorang pria berusia 40
th memiliki berat badan 65kg. hitung kebutuhan gizi pria tersebut, (energy,
protein dan vitamin A)!
Jawab:
·
Energi = 65/62x2800
kkal = 2.619 kkal
·
Protein =
65/62x55g =51,5 g
·
Vitamin A= 65/62 x 700
RE =654,8 R
2.4 Menyusun
Menu Gizi
Kebutuhan Zat Gizi
sesesorang perhari tergantung pada :
-
Golongan Usia
-
Jenis Kelamin
-
Tinggi dan berat badan
-
Aktivitas sehari-hari
Setiap
orang mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda sesuai anjuran dalam Angka
Kebutuhan Gizi (AKG).
Mengetahui
Aktivitas Harian
Ringan
|
Sedang
|
Berat
|
Pegawai Toko
|
Mahasiswa
|
Pelaut
|
Pegawai Kantor
|
Ibu rumah Tangga
|
Buruh
|
|
Pegawai industri ringan
|
Penari
|
|
guru
|
Atlit
|
|
sopir
|
|
Contoh
menu sehari dengan kandungan 2500Kkal
|
|
|
Jumlah
|
kalori
|
|
|
Menu
|
Bahan makanan
|
Penukar
|
URT
|
|
pagi
|
Roti bakar isi
|
2 iris roti
|
1 (nasi)
|
¾ gelas
|
175
|
|
Telur Mata
Sapi
|
Telur
|
1 (daging)
|
1 potong
|
90
|
|
Pindakas
|
Margarine
|
2 (minyak)
|
2 sdm
|
95
|
|
|
pindakas
|
1 (tempe)
|
1 potong
|
80
|
|
Sari tomat
|
tomat
|
½ sayur
|
1 gelas
|
25
|
|
The manis
|
gula
|
1 (gula)
|
|
40
|
|
|
|
|
|
505
|
siang
|
nasi
|
Nasi 3p
|
3 (nasi)
|
¾ gelas
|
525
|
|
Ayam goreng
|
Ayam 2 ptg
|
1 (daging)
|
1 potong
|
190
|
|
Tahu ketoprak
|
tahu
|
1(tempe)
|
1 potong
|
80
|
|
Sayur bening
|
Toge,bayam
|
1 (sayur)
|
1 gelas
|
50
|
|
apel
|
Minyak goreng
|
3 (minyak)
|
3 sdm
|
135
|
|
sirop
|
apel
|
1 (buah)
|
1 buah
|
40
|
|
|
sirop
|
2 (gula)
|
2 sdm
|
80
|
|
|
|
|
|
1100
|
malam
|
Nasi
|
Nasimpe
|
3 (nasi)
|
1 potong
|
525
|
|
Ikan bumbu
rujak
|
Ikan campuran sayur
asem
|
1 (daging)
|
1 potong
|
95
|
|
Tempe goreng
|
Minyak goring
|
1(tempe)
|
1 potong
|
80
|
|
Sayur asem
|
Papaya
|
1 (sayur)
|
1 gelas
|
50
|
|
pepaya
|
Gula pasir
|
3(minyak)
|
3 sdm
|
135
|
|
The manis
|
|
1 (buah)
|
1 buah
|
40
|
|
|
|
1(gula)
|
1 sdm
|
40
|
|
|
|
|
|
965
|
|
|
|
|
total
|
2570
|
PENUTUP
Kesimpulan
Gizi
seimbang merupakan panduan bagi manusia untuk mengkomsumsi makanan secara bijak
dengan memperhatikan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Panduan
gizi seimbang bagi setiap Negara adalah berbeda, tergantung dari budaya dan
kebiasaan penduduk setempat agar panduan tersebut dapat lebih mudah di pahami
dan di realisasikan.
Panduan
gizi seimbang secara umum berbentuk piramida makanan, dan di Indonesia di
adopsi menjadi bentuk tumpeng yang di sebut tumpeng gizi seimbang (TGS).
Sebagai
bentuk edukasi gizi kepada masyarakat, disusun pedoman gizi seimbang, yang
memuat 13 pesan untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang tepat dalam
pemenuhan kebutuhan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Healthy Diet Pyramid. [terhubung berkala] http///www.bch.cukh.edu.hk. (25
Agustus 2011)
Cakrawati, Dewi dan NH, Mustika. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan.
Alfabeta:Bandung.
Danone.2011.apa itu Gizi Seimbang ? [terhubung berkala]
http://www.kfindonesia.org
(8Agustus 2011)
Duyff,R.L. (2002). American Dietetic
Association Complete Food and Nutrition Guide.secon edition.john Wiley and Son.
New Jersey.